Cine-concert “Samsara” Gelar Pentas di Penghujung Tahun 2024

3 min read

Setelah sukses dengan pementasan “Setan Jawa” pada tahun 2016 lalu, sutradara ternama tanah air, Garin Nugroho kembali mempersembahkan kisah mistis yang disandingkan dengan budaya Bali dalam “Samsara”. Ditayangkan dalam format “silent movie” atau film bisu, pementasan akan ditampilkan dalam bentuk cine-concert.

Mendulang sukses pada pemutaran di Bali dan Singapura, kali ini “Samsara” siap ditayangkan di penghujung tahun pada 5 Desember di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Yogyakarta serta tanggal 13-15 Desember di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dibintangi oleh aktor Ario Bayu dan penari keturunan Indonesia-Australia, Juliet Widyasari Burnett, pementasan ini akan diiringi oleh iringan musik yang digubah oleh seorang komposer musik sekaligus etnomusikolog lulusan University of British Columbia, Wayan Sudirana & grup musik yang berkolaborasi dengan penyanyi internasional Bjork dalam album “Fossora” (2022), Gabber Modus Operandi.

Courtesy of Galeri Indonesia Kaya

“Samsara adalah karya yang harus bisa diapresiasi oleh banyak orang, karena karya ini membangun sebuah inovasi diskusi dan dialog yang baru. Dengan ruang tayang dan distribusi yang semakin beragam, sebuah karya seperti Samsara bisa melakukan transformasi ke berbagai bentuk. Cine-Concert Samsara hadir membawa sebuah inovasi dan pengalaman menonton yang baru dan dapat membuka ruang diskusi dan dialog yang baru,” ujar Garin Nugroho, Sutradara Cine-Concert “Samsara”.

“Samsara” sendiri bercerita mengenai seorang pria dari keluarga miskin yang ditolak lamarannya oleh orang tua kaya dari perempuan yang dicintainya. Hal tersebut membuat Ia nekat melakukan sebuah ritual gelap yang membawanya kepada perjanjian jahat yang berujung pada kutukan. Berlatar belakang Bali di era 30-an, pertunjukan ini menghadirkan sejumlah elemen pertunjukan tradisional Bali seperti orkestra gamelan, tari tradisional, topeng, dan wayang yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer.

Courtesy of Esplanade

“Semua elemen dalam film ini, baik sutradara, aktor, penata musik, scoring, dan semua yang terlibat membuat sebuah orkestrasi baru di dunia perfilman, dan itu menjadi kekuatan dalam film ini. Saya berharap orang-orang bisa menyambut pertunjukan Cine-Concert Samsara di Yogyakarta dan Jakarta dengan penuh semangat, dan saat menonton mereka membawa sebuah pengalaman baru yang tidak pernah dirasakan sebelumnya,” ujar Ario Bayu, Executive Producer dan Pemain Cine-Concert Samsara.

Selain pemain dan sutradara, keindahan visual yang ditampilkan “Samsara” tidak terlepas dari campur tangan seniman dan penari ternama Indonesia dan Bali, di antaranya Gus Bang Sada, Siko Setyanto, Maestro tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani, dan penari-penari dari Komunitas Bumi Bajra, Bali. Para pembuat film yang telah berpengalaman dan berprestasi seperti  produser Gita Fara, penata busana dan kostum Retno Ratih Damayanti, penata artistik Vida Sylvia, dan sinematografer Batara Goempar, I.C.S berperan dalam menghadirkan pertunjukan yang sarat seni dan makna.

Courtesy of Esplanade

Setelah dipentaskan di Yogyakarta pada 5 Desember 2024 pukul 19.30 WIB dan Jakarta pada 13-15 Desember 2024 pukul 20.00 WIB, tahun depan pertunjukan Cine-Concert Samsara akan berkeliling ke banyak negara. Kota Perth, Australia akan menjadi negara pertama digelarnya Cine-Concert Samsara di tahun depan, tepatnya pada 21 Februari 2025 pukul 20.00 AWST, di acara Perth Festival.

You May Also Like

More From Author