Kebaya Wicara: Ketika Warisan Budaya Bertemu Mode Masa Kini

3 min read

Kebaya, lebih dari sekadar pakaian tradisional, adalah sebuah pernyataan identitas, warisan budaya, dan kekuatan perempuan. Dengan motif, bahan, dan potongan yang unik di setiap daerah, kebaya adalah permata dalam kekayaan Nusantara. Bakti Budaya Djarum Foundation dengan jeli menangkap pesona kebaya dengan menggelar acara “Kebaya Wicara” bersama desainer kenamaan, Didiet Maulana, di Pos Bloc Jakarta.

Acara ini menjadi panggung bagi eksplorasi mendalam tentang sejarah kebaya, dari masa ke masa. Didiet Maulana, dengan tangan dinginnya, membawa hadirin dalam perjalanan inspiratif tentang bagaimana ia meramu tradisi dengan sentuhan modern, melahirkan kebaya-kebaya yang tak hanya indah, tetapi juga relevan dengan zaman.

Courtesy of Indonesia Kaya

“Didiet Maulana memiliki pemahaman yang mendalam tentang pakem kebaya. Beliau berhasil merangkum evolusi kebaya dan menunjukkan bagaimana kebaya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. “Kita tidak hanya merayakan keindahan kebaya, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, mendukung ekonomi kreatif, dan melestarikan warisan budaya bangsa.”

Bagi Didiet Maulana, kebaya lebih dari sekadar desain. Ia tumbuh dengan sosok Eyang Uti yang selalu anggun dalam balutan kebaya. Kecintaannya pada kebaya membawanya menjelajahi Nusantara selama enam tahun, menghasilkan buku “Kisah Kebaya” yang diluncurkan pada 2021.

Courtesy of Indonesia Kaya

“Kebaya klasik memiliki pakem yang harus diikuti,” jelas Didiet. “Bukaan depan, kancing atau peniti sebagai aksesori, panjang hingga lutut, dan potongan lurus atau lancip pada bagian bawah adalah ciri khasnya. Namun, kebaya modifikasi memberi ruang untuk kreativitas, asalkan tetap menghormati akar budayanya,” tambahnya.

Sebuah instalasi “Kebaya Kala Kini” oleh Svarna by IKAT Indonesia menjadi daya tarik utama acara. Berbagai model kebaya, dari panjang hingga pendek, dengan sentuhan modern, dipamerkan bersama padu padan aksesori dan batik. Instalasi ini bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merenung tentang makna kebaya dalam konteks budaya dan identitas perempuan Indonesia.

Courtesy of Indonesia Kaya

Tidak hanya itu, peluncuran lagu “Kebaya Indonesia” oleh lima diva Indonesia, Andien, Rieka Roslan, Yuni Shara, Iga Mawarni, dan Nina Tamam menambah kemeriahan acara. Lagu ciptaan Rieka Roslan ini adalah sebuah ode untuk kebaya sebagai simbol kekuatan dan emansipasi perempuan Indonesia, memperingati Hari Kebaya Nasional.

“Kebaya Fest”, yang berlangsung dari 26 hingga 28 Juli 2024 di Pos Bloc Jakarta, merupakan inisiatif dari Komunitas Kebaya Menari untuk mengajak generasi muda mencintai kebaya dengan cara yang menyenangkan. Dengan memadukan tradisi dan inovasi, “Kebaya Wicara” berhasil menginspirasi para tamu untuk melihat kebaya sebagai lebih dari sekadar pakaian, melainkan sebuah perjalanan waktu, sebuah pernyataan gaya, dan sebuah penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia yang tak ternilai.

You May Also Like

More From Author