Setelah satu dekade vakum dari perilisan album, GIGI kembali meluncurkan album ke-25 bertajuk “Forever In The Air”. Album yang menjadi penanda eksistensi band ini diramu dengan sembilan lagu baru beraransemen segar dan matang, yang diawali oleh kesuksesan dua single pembuka, “Menari-nari” dan “Semua Kan Terjawab”.
Di samping produksi album, GIGI memiliki ambisi untuk merekam karya mereka di studio bersejarah, sebab diyakini bahwa lagu yang sarat cerita akan semakin bersinar jika direkam di tempat yang kaya kisah. Oleh karena itu, mereka memilih Power Station at Berklee NYC, studio legendaris yang telah melahirkan karya-karya terbaik dari musisi dunia seperti Madonna, Bruno Mars, Lady Gaga, hingga John Mayer. Selain itu, GIGI kembali menerapkan teknik rekaman analog menggunakan pita untuk menghasilkan output unik di tengah dominasi produksi digital, serta menghidupkan kembali metode workshop sebagai cara efektif menyatukan ide kreatif keempat personel.
Album ini tidak sekadar representasi karya musik, melainkan sebuah manifestasi komitmen GIGI dalam memaknai perjalanan bermusik mereka sebagai sebuah misi hidup. Hal ini terefleksi jelas pada lagu unggulan, “Don’t Stop”, yang menggambarkan semangat, keyakinan, dan upaya berkelanjutan GIGI untuk tetap eksis dalam industri. Layaknya udara yang tak terlihat namun selalu ada, GIGI berharap karya musiknya dapat terus hadir dan memberikan inspirasi bagi para pendengar.
Momen peluncuran album ini sekaligus menandai tiga dekade lebih (31 tahun) GIGI berkiprah dalam kancah musik nasional. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, komitmen dan konsistensi GIGI terbukti mampu membuat mereka terus bertahan dan berkembang. Oleh karena itu, “Forever In The Air” menjadi representasi harapan GIGI agar musik mereka selalu hidup dan nama band tetap ‘mengudara‘, mewarnai industri musik Indonesia selamanya.
Peluncuran album ini dilengkapi dengan video visual yang menggambarkan perjuangan seseorang meraih tujuan – sekaligus merefleksikan tantangan yang mesti dihadapi dalam setiap langkah kehidupan. Bagi GIGI, judul “Forever In The Air” adalah esensi. Ia merangkum doa, semangat, serta perjalanan artistik yang telah dijalani band selama lebih dari tiga puluh tahun.
